gayo

gayo
keluarga besar

Laman

Rabu, 19 Oktober 2016

ENERGI

1.      SUMBER ENERGI
Energi sangat dibutuhkan para atlet untuk bisa melakukan kegiatan. Energi merupakan syarat prekuisit yang harus terpenuhi untuk bisa menjalani proses kegiatan fisik selama latihan maupun kompetisi. Energi tersebut bisa didapatkan dengan adanya proses konversi dari makanan yang kita konsumsi menjadi sebuah bahan energi yang disebut adenosine triphospate (ATP) dimana ATP tersebut tersimpan dalam sel otot. Energi tersebut sangat dibutuhkan oleh kontraksi otot yang dihasilkan dari hasil konversi ATP menjadi ADP + P (adenosine diphospate + inorganic phospate). Setelah ikatan phosphate terurai yang menyebabkan ADP dan P terpisah, maka munculah energy. Jumlah stok ATP yang tersimpan dalam otot terbatas, maka tubuh harus terus mendapatkan suplai ATP agar bisa terus melakukan aktifitas fisik yang dibutuhkan.
Tubuh dapat menghasilkan sumber ATP dari tiga jenis sistem energi berdasarkan tipe aktifitas fisik yaitu, sistem phosphagen (ATP-PC), sistem glycolytic, dan sistem oxidatif


Phosphagen (ATP-PC) System
Sistem energi anaerobik yang paling utama adalah phosphagen sistem. Sistem tersebut mengandung tiga reaksi dasar yang digunakan untuk proses pembentukan ATP. Reaksi pertama adalah proses penguraian ATP menjadi ADP dan P yang menghasilkan sebuah energi. Karena otot memiliki batas kapasitas dalam menyimpan ATP maka reaksi yang selanjutnya dibutuhkan adalah untuk menjaga ketersediaan ATP. Reaksi tersebut digunakan untuk meresintesis ATP dari ADP dan phosphocreatin (PCr) dalam proses ini phosphate diurai dari PCr lalu membentuk Pi dan creatin (C), lalu Pi yang dihasilkan dalam proses tersebut ditambahkan kedalam ADP sehingga merubah kembali menjadi ATP. Dan reaksi terakhir adalah dengan mengurai ADP menjadi adenosine monophosphate dan Pi, yang setelah itu unsur Pi dapat ditambahkan lagi terhadap ADP dan menghasilkan formasi dari ATP
Sistem phosphagen dinilai sebagai sumber energi utama untuk aktifitas yang intensitasnya cukup tinggi bahkan ekstrim sekalipun, seperti misalnya lari sprint 100m dan 400m, loncat indah, angkat besi.

Glycolytic system
Sistem energi anaerobik yang kedua adalah sistem glikolitik yang umumnya digunakan untuk aktivitas yang berdurasi 20 detik sampai dengan 2 menit. Yang menjadi sumber utama dalam sistem ini adalah glukosa dalam darah  dan sumber glikogen. Mula – mula sejumlah ATP yang besar disuplai dari fast glycolysis, dan setelah kegiatan berlangsung hingga 2 menit suplai ATP diperoleh dari slow glycolysis. Fast glycolysis dihasilkan dari formasi asam laktat, yang secara cepat dikonversikan menjadi laktat. Saat glycolysis berlangsung pada rentang waktu yang sangat cepat, kemampuan tubuh dalam mengkonversi asam laktat menjadi laktat mengalami penurunan yang berakibat asam laktat tersebut terakumulasi dalam jumlah besar dan efek yang dihasilkannya adalah kelelahan dan terhambatnya aktivitas yang berlangsung. Akumulasi asam laktat pada ummumnya terjadi pada saat sedang melakukan aktivitas dengan intensitas yang sangat tinggi, terutama jika kurangnya durasi istirahat yang dimiliki. Dan hal tersebut juga menyebabkan terkurasnya energi secara cepat.
Jumlah glikogen dalam tubuh juga sangat berhubungan erat dengan jumlah karbohidrat, semakin rendah karbohidrat dalam tubuh maka akan berdampak penurunan kapasitas penyimpanan glikogen dalam otot, yang juga akan menyebabkan terganggunya performa dari atlet tersebut.

Oxidative System
Hampir sama dengan sistem glikolitik, sistem oksidatif memiliki kemampuan untuk menggunakan glukosa dalam darah serta glikogen otot sebagai sumber energi dalam memproduksi ATP. tapi yang menjadi pembeda antara keduanya adalah penggunaan reaksi enzim yang terjadi dalam sistem oksidatif yang menggunakan peranan O2. Sistem oksidatif tidak menghasilkan asam laktat sebagai hasil uraian dari glukosa dan glikogen, tetapi sebagai tambahannya sistem oksidatif justru memerlukan lemak dan protein dalam pembentukan ATP. Saat beristirahat sistem oksidasi menerima sekitar 70% ATP yang dihasilkan dari proses oksidasi lemak dan 30% ATP dihasilkan dari karbohidrat.
Sistem oksidasi atau sistem aerobik adalah sumber utama  ATP untuk kegiatan yang berdurasi 2 menit sampai 3 jam. Tapi sebaliknya aktivitas yang dilakukan kurang dari 2 menit tetapi cukup menguras tenaga itu membutuhkan proses anaerobik untuk menhasilkan sejumlah ATP yang dibutuhkan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar